Selasa, 22 Juli 2014

DADIAH




Dadiah adalah susu kerbau yang telah mengeras. Banyak diproduksi di Darek- wilayah pusat Minangkabau yakni Tanah Datar, Agam, dan Bukittinggi. Antara lain, di Canduang, Lambah, Sungai Tarab,  Sungai Pua, dan lainnya. Dadiah dan yoghuart bisa dikatakan sama apabila menilik bahan dan prosesnya. Dua kudapan ini sama bersumber dari hasil fermentasi susu hewan mamalia. Hanya saja dadiah merupakan fermentasi susu kerbau yang langsung dikeraskan dengan menggunakan wadah bambu. Sedangkan yoghurt adalah hasil fermentasi bakteri yang lebih didominasi susu sapi. Berbeda dengan dadiah yang mengeras, yoghurt bersifat cair, dan sudah diolah secara pabrikasi.
Cara pembuatan dadiah, susu kerbau diperah lalu dimasukkan ke dalam tabung bambu berukuran sekitar 15-20 cm kemudian ditutup dengan daun pisang atau daun waru. Diamkan dalam suhu ruang hingga 2-3 hari. Masa ini cukup untuk merubah susu dari cair hingga mengental menjadi Dadiah. Dadiah yang sudah membeku tersebut, jika dibalik tidak akan tumpah. Ia sudah melekat dalam bambu. Dadiah baik digunakan dalam rentang waktu paling lama satu minggu sejak susu dimasukkan ke dalam tabung bambu.
Dadiah yang banyak mengandung bakteri baik probiotik, sangat baik untuk kesehatan pencernaan. Diantaranya Dadiah baik untuk menurunkan kadar kolesterol jahat, mencegah kanker usus, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Katanya juga, baik untuk meningkatkan vitalitas laki-laki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar