Dadiah adalah susu kerbau yang
telah mengeras. Banyak diproduksi di Darek- wilayah pusat Minangkabau yakni
Tanah Datar, Agam, dan Bukittinggi. Antara lain, di Canduang, Lambah, Sungai
Tarab, Sungai Pua, dan lainnya. Dadiah
dan yoghuart bisa dikatakan sama apabila menilik bahan dan prosesnya. Dua
kudapan ini sama bersumber dari hasil fermentasi susu hewan mamalia. Hanya saja
dadiah merupakan fermentasi susu kerbau yang langsung dikeraskan dengan
menggunakan wadah bambu. Sedangkan yoghurt adalah hasil fermentasi bakteri yang
lebih didominasi susu sapi. Berbeda dengan dadiah yang mengeras, yoghurt
bersifat cair, dan sudah diolah secara pabrikasi.
Cara pembuatan dadiah, susu
kerbau diperah lalu dimasukkan ke dalam tabung bambu berukuran sekitar 15-20 cm
kemudian ditutup dengan daun pisang atau daun waru. Diamkan dalam suhu ruang
hingga 2-3 hari. Masa ini cukup untuk merubah susu dari cair hingga mengental
menjadi Dadiah. Dadiah yang sudah membeku tersebut, jika dibalik tidak akan
tumpah. Ia sudah melekat dalam bambu. Dadiah baik digunakan dalam rentang waktu
paling lama satu minggu sejak susu dimasukkan ke dalam tabung bambu.
Dadiah yang banyak mengandung
bakteri baik probiotik, sangat baik untuk kesehatan pencernaan. Diantaranya
Dadiah baik untuk menurunkan kadar kolesterol jahat, mencegah kanker usus, dan
meningkatkan daya tahan tubuh. Katanya juga, baik untuk meningkatkan vitalitas
laki-laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar